Jumat, 30 Desember 2011

Pengendalian Gulma di Padang Golf

Oleh Budi Tjahjono
          Salah satu  tujuan utama dalam pemeliharaan padang golf adalah menjaga keseragaman rumput yang menutupi permukaan area permainan.  Keseragaman warna, tekstur daun, dan kerapatan rumput sangat penting bagi konsistensi permainan maupun kualitas visual di padang golf.  Setiap jenis tumbuhan yang tidak kita kehendaki pertumbuhannya karena menurunkan kualitas padang golf, kita sebut dengan gulma (weed) dan ini harus dikendalikan.
          Di padang golf gulma ini dapat berupa rumput liar, teki ataupun jenis tumbuhan berdaun lebar yang keberadaannya mengganggu penampilan warna, tekstur dan kerapatan hamparan rumput.  Gulma ini juga merugikan rumput padang golf karena menjadi pesaing dalam mendapatkan cahaya, air, unsure-unsur hara atau mineral dan ruang sehingga mengurangi ketegaran rumput.
Untuk mengatasi masalah gulma diperlukan pemahaman terhadap biologi rumput yang terpelihara dan pengetahuan yang baik tetang gulma yang harus dikendalikan.  Dengan pengetahuan ini praktek pemeliharaan dapat diterapkan agar menguntungkan rumput yang diinginkan, menekan gulma dan meningkatkan efisiensi herbisida bila diperlukan.

Tipe Gulma
          Berbagai famili tumbuhan dapat menjadi gulma di padang golf.  Secara umum, gulma ini dapat kita kelompokkan menjadi dua yaitu (1) kelompok rumput atau yang menyerupai rumput; dan (2) gulma berdaun lebar.  Ada juga cara pengelompokkan lainnya berdasarkan siklus hidup dan cara pertumbuhannya.  Berdasarkan siklus hidupnya ada rumput yang hidup selama semusim atau setahun (annual), ada pula yang bisa hidup selama bertahun-tahun (perennial)
          Taksonomi dan biologi gulma digunakan secara luas dalam penentuan cara pengendalian yang efektif.  Secara umum makin dekat kesamaan sifat pertumbuhan gulma dengan rumput yang kita tanam, maka semakin sulit pengendaliannya.  Hal ini jelas kaitannya terutama bila kita terpaksa menggunakan herbisida (bahankimia pembasmi gulma) yang harus dipertimbangkan selektivitasnya.
          Gulma dari kelompok rumput mempunyai daun yang sempit dengan urat daun yang sejajar satu sama lain.  Daunnya tunggal dan sederhana, tumbuh dari batang yang biasanya bulat atau agak pipih, namun tidak ada yang penampang batangnya segitiga.  Kebanyakan rumput mempunyai sistem akar serabut.  Teki yang dekat hubungannya dengan famili rumput-rumputan, penampang batangnya berbentuk segitiga.  Teki ini meskipun mirip rumput kadang-kadang dikendalikan dengan cara yang mirip dengan gulma berdaun lebar, antara lain yaitu dengan aplikasi herbisida pasca tumbuh yang selektif.
          Identifikasi gulma berdaun lebar secara awam barangkali cukup dari daunnya yang lebar dengan urat daun yang tidak sejajar satu sama lain.  Kemudian berdasarkan bunganya dapat lebih jauh kita bagi dalam beberapa kelompok.  Para ahli tumbuhan mendiskripsikannya lebih jauh berdasarkan antara lain posisi susunan baun, bentuk daun dan seterusnya.  Namun deskripsi yang lebih detail  tentu bukan porsi kita dalam rubrik ini.
          Para ahli gulma telah mendiskripsikan lebih dari 20 jenis rumput-rumputan dan 60 jenis gulmaberdaun lebar yang mengganggu rumput dipadang golf.  Tentu tidak semua jenis gulma ini dapat kita jumpai dalam satu padang golf, karena adanya perbedaan kondisi lingkungan dan intensitas pemeliharaan masing-masing padang golf.  Namun dari pengamatan penulis di beberapa padang golf di Jawa Barat, disatu padang golf tertentu jenis gulmanya bisa menjadi lebih dari 15 jenis dan yang dominant serta sulit dikendalikan adalah kelompok teki.

Pengendalian
          Pengendalian gulma dapat dilakukan secara kimiawi dengan menggunakan herbisida bahan kimia pembasmi gulma ataupun secara non kimiawi.  Pengendalian non kimiawi antara lain cara budidaya, karena strategi ini menggunakan cara-cara budidaya seperti pemupukan yang tepat, penyiraman, pemangkasan, dan kultivasi yang baik bagi rumput yang dipelihara namun membatasi perkecambahan dan pertumbuhan gulma.  Strategi ini bisa sangat efektif namun dapat juga menjadi sulit karena memerlukan tingkat pengetahuan tertentu.  Pengetahuan yang diperlukan antara lain dasar-dasar pengelolaan rumput yang baik, identifikasi jenis gulma, siklus hidup dan karakteristik gulma yang dihadapi.
          Operasi budidaya yang rutin seperti pemangkasan, penyiraman dan pemupukan harus berjalan sesuai jadwal dengan jumlah yang sesuai bagi kebutuhan rumput.  Pemupukan yang berlebihan tidak baik bagi rumput padang golf dan meningkatkan populasi gulma.  Sebaliknya pemupukan yang kurang akan membatasi kemampuan rumput padang golf bersaing melawan gulma.
          Lingkungan tanah juga penting bagi pertumbuhan rumput yang dikehendaki, dan bagi usaha menekan populasi gulma.  Kemasaman atau pH tanah diusahakan berada pada selang antara nilai 6,0 dampai 7,0.  Pada tanah bertekstur halus yang memadat, usaha pembuatan lubang aerifikasi harus dilakukan untuk menghilangkan pertumbuhan akar rumput.  Kelembaban tanah harus dijaga cukup, tetapi tidak berlebihan, untuk meningkatkan pertumbuhan akar rumput yang sehat.
          Gulma dipadang golf bersifat oportunis dan akan menyerang area padang golf yang rumputnya rusak atau jarang.  Oleh karena itu perlu usaha pengendalian gulma di area yang rumputnya rusak oleh hama, penyakit ataupun sebab mekanis.  Rumput yang rusak harus dirangsang pertumbuhannya agar dapat bersaing terhadap gulma yang potensial.  Pemangkasan yang teratur dan sering dapat mengendalikan banyak jenis gulma di padang golf.
          Pengendalian secara manual atau dengan tenaga manusia kurang populer di negara dengan tenaga kerja yang mahal. Namun di Indonesia cara ini paling umum dilakukan dan aman bagi lingkungan.  Disamping merupakan kesempatan kerja bagi masyarakat kurang mampu disekitar padang golf.  Penggunaan tenaga manusia juga didorong oleh belum beredarnya herbisida yang cukup selektif untuk digunakan di padang golf Indonesia.
          Cara pengendalian kimiawi dilakukan dengan menggunaan herbisida yang dapat mematikan satu atau lebih spesies tumbhan.  Herbisida ada yang bersifat kontak, misal paraquat.  Herbisida kontak cepat mematikan bagian tumbuhan yang terkena, biasanya yang diatas permukaan tanah, tetapi tidak terpengaruh terhadap bagian bawah seperti akar dan rhizoma.  Oleh karena itu herbisida kontak hanya efektif terhadap gulma semusim atau setahun.  Dan tidak efektif terhadap gulma tahunan yang mempunyai alat reproduksi dibawah tanah.
          Herbisida yang bersifat sistemik diserap oleh jaringan luar gulma dan diedarkan keseluruh jaringan sehingga mematikan seluruh bagian gulma.  Kebanyakan herbisida yang digunakan di padang golf dibanyak negara maju bersifat sistemik.  Di Indonesia baru ada satu yang saat ini dalam proses pengujian untuk dapat digunakan di padang golf.
          Herbisida sistemik ada yang selektif terhadap gulma tertentu, ada pula ang nonselektif.  Sebagai contoh yang selektif adalah 24 D yang punya aktiitas tinggi terhadap kebanyakan gulma berdaun lebar dan kurang berpengaruh terhadap kebanyakan jenis rumput.  Glyphosate (Round UP) adalah contoh yang non selektif, dapat mematikan sebagian besar jenis gulma.  Bahkan juga mematikan rumput yang kita tanam dipadang golf.  Oleh karena itu kita harus hati-hati dalam menilai dan mengaplikasikan herbisida.
          Langkah pertama dalam pemilihan cara pengendalian adalah identifikasi yang tepat terhadap jenis gulmanya.  Rumput semusim dan gulma berdaun lebar dikendalikan dengan herbisida yang diaplikasikan terhadap gulma yangsedang aktif tumbuh disebut herbisida pasca tumbuh. Dan ini biasanya dilakukan terhadap rumput tahunan dan gulma berdaun lebar.
          Uraian tentang herbisida diatas sangatlah umum.   Untuk aplikasi yang spesifik perlu mempertimbangkan  kondisi setempat, termasuk jenis gulma, dan tingkat serangannya.  Ketersediaannya suplai herbisida yang selektif, efisiensi dan kelayakan ekonomis, kemampuan tenaga kerja serta faktor lingkungan yang terkait.  Meskipun penggunaan herbisida dalam bidang pertanian khususnya perkebunan cukup luas.  Namun untuk padang golf di Indonesia relatif baru.  Oleh karena itu sekali lagi kehati-hatian sangat diperlukan bila menggunakannya di lapangan golf.
          Dengan makin sensitifnya masalah lingkungan, penggunaan cara-cara non kimiawi secara terpadu kini makin diutamakan.  Herbisida hanya digunakan sebagai cara terakhir bila cara-cara non kimiawi yang tersedia tidak berhasil mengendalikan populasi gulma.
                                                

Tidak ada komentar: