Jumat, 30 Desember 2011

Strategi Proteksi Rumput Padang Golf

Oleh Budi Tjahjono
          Permukaan padang golf yang berupa hamparan rumput dituntut oleh penggunanya agar selalu prima kondisinya terutama waktu digunakan untuk turnamen. Kualitas ini menyangkut segi estetikanya maupun segi fungsionalnya sebagai arena olahraga golf. Namun, kondisi rumput sebagaimana mahluk hidup lainnya tidak lepas dari adanya gangguan yang dapat menurunkan kualitasnya, bahkan dapat sangat merusak.
          Penyebab kerusakan hamparan rumput padang golf sangat banyak dan bervariasi. Kondisi tanah yang buruk praktek budidaya yang tidak tepat. stres lingkungan, hama, penyakit, dan gulma adalah beberapa contoh kemungkinan penyebabnya. Diagnosis yang tepat terhadap penyebab masalah adalah langkah pertama yang harus diambil dalam usaha perbaikan maupun pencegahan timbulnya masalah. Diagnosis yang cepat dan tepat sangat menentukan keberhasilan pengelola padang golf mengatasi masalah yang timbul.
          Pengenalan gejala, identifikasi dan pemahaman biologi tiap hama dan patogen utama mungkin dapat mencegah kerusakan hamparan rumput yang meluas dan membuat pengambilan tindakan pengendalian yang lepat. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengelola padang golf agar dapat melakukan diagnosis yang tepat antara lain:
          Pertama menentukan jenis rumput yang dipelihara. memahami kekuatan kelemahan dan kebutuhan jenis rumput yang bersangkutan
          Kedua mengetahui kondisi prima dan suatu rumput sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk deteksi dini bila ada masalah
          Ketiga, mengenal tanah dan lingkungan tempat tumbuh rumput dan mengetahui bagaimana rumput dan hama atau penyakit bereaksi terhadap suatu kondisi.
          Catatan tentang kondisi lingkungan spesifik, misalnya kemasaman tanah dan kelembaban yang mungkin memperlemah ketahanan rumput atau menguntungkan serangga hama atau penyakit tertentu perlu dilakukan secara periodik melalui program monitoring.
          Beberapa hama maupun patogen selalu ada di hamparan rumput padang golf. Namun, tingkat keberadaannya dan tingkat kerusakan yang diakibatkan aktivitasnya akan bervariasi tergantung setiap situasi dan kondisi lingkungannya. Sebagai misal, kerusakan ringan oleh sepuluh ekor ulat grayak pada satu meter persegi rumput di fairway mungkin dapat ditolerir namun. tidak bisa diterima bila terjadi   pada area green. Penentuan tingkat aktivitas hama yang dapat diterima harus dilakukan oleh orang yang paling mengenal situasi setempat.

Strategi Pengendalian Hama
          Berbagai cara tersedia bagi pengelola padang golf untuk mencegah dan/atau mengendalikan masalah hama, penyakit, dan gulma (HPG). Cara budidaya  yang tepat, yaitu yang meningkatkan kesehatan, ketegaran, dan kerapatan hamparan rumput, merupakan cara yang efektif untuk mencegah maupun mengurangi serangan  dan mecegah meluasnya HPG.
          Meningkatnya harga pestisida, adanya resistensi terhadap pestisida dan perhatian terhadap masalah lingkungan makin menyadarkan kita pada pentingnya cara budidaya rumput padang golf yang   efisien, efektif, dan aman serta memaksa kita untuk mengurangi penggunaan pesticide.
          Banyak penelitian maupun pengalaman praktek menunjukkan bahwa hamparan rumput padang golf yang dikelola dengan tepat dapat lebih baik mencegah dan menangkal penyakit dan gulma tertentu serta mentolerir lebih banyak serangga hama dibanding yang dikelola secara salah. Lagi pula, daya pemulihan rumput dari kerusakan
biasanya lebih cepat bila hamparan rumput itu sebelumnya dikelola dengan benar.  Berikut ini adalah sebagian contoh umum aspek budidaya rumput padang golf terhadap invasi HPG.

1. Pemilihan dan Penyiapan Lokasi
          Pemilihan dan penyiapan lokasi yang tepat dapat membantu mencegah timbulnya masalah pada masa yang akan datang. Kondisi tanah yang 'baik drainasenya dapat membantu mencegah masalah penyakit dan gulma. Campuran media tanah (pasir dan bahan organik) yang dirancang secara spesifik untuk area tertentu misal unluk green, dapat memperbaiki drainase tanah, mencegah pemadatan. dan menyediakan lingkungan pertumbuhan yang baik.
          Penambahan pasir dan bahan untuk memperbaiki drainage, dan penambahan pupuk serta kapur untuk memperbaiki sifat kimia tanah paling baik bila dilakUkan sebelurn penanaman. Jenis maupun jumlah bahan yang ditambahkan sebaiknya ditentukan berdasarkan uji sifat fisik dan kimia tanah.  Kualitas hasil uji tanah ditentukan oleh kualitas contoh tanah yang dikirim. Oleh karena itu. contoh tanah yang dikirimkan ke laboratorium tanah harus diambil secara benar mewakili suatu area tertentu
          Bahan tambahan yang diberikan ke tanah harus disebar dan dicampur rata agar efektif dan meniadakan kemungkinan penampilan rumput yang kurang seragam di masa yang akan datang

2. Pemilihan Jenis Rumput
          Pemilihan jenis rumput harus didasarkan pada lingkungan setempat, tujuan penggunaan dan intensitas pengelolaan yang diharapkan. Pertimbangan ahli rumput mungkin diperlukan untuk menentukan jenis rumput terbaik yang cocok diarea tertentu.
Penggunaan bibit unggul yang telah beradaptasi, sehat, dan bebas gulma merupakan salah satu cara terbaik untuk mencegah aktivitas HPG pada rumput yang akan dibudidayakan.

3. Nutrisi
          Program pemupukan harus memenuhi kebutuhan nutrisi rumput tanpa merangsang pertumbuhan yang berIebihan . Kebutuhan nutrisi yang spesifik paling baik ditentukan dengan uji tanah. Pengambilan contoh tanah yang mewakili suatu area sebaiknya dilakukan secara periodik, misal untuk green setiap tahun, sedangkan untuk fairway bisa dua atau tiga tahun sekali.
          Pemupukan yang seimbang dapat meningkatkan penampilan dan ketahanan rumput padang golf. Sedangkan Pemupukan nitrogen yang berlebihan dapat menurunkan ketahanan rumput  terhadap banyak jenis hama maupun penyakit. Kehati-hatian sangat
diperlukan bila menggunakan pupuk Nitrogen seperti urea untuk mencegah gejala 'terbakar' rumput.

4. Irigasi
          Air sebaiknya diaplikasikan tidak sering namun tiap aplikasi aiir diberikan dalam jumlah yang cukup banyak sehingga merangsang pertumbuhan akar secara ekstensif. Penyiraman ringan dengan frekuensi yang sering sebaiknya dihindari, sebab caraitu justru mengakibatkan perakaran dangkal, mudah terjadi pemadatan tanah waktu banyak lalulintas pemain dan alat, meningkatkan kerentanan terhadap hama. penyakit. dan stres lingkungan,
          Adanya jejak kaki maupun roda kendaraan pada permukaan rumput padang golf, menggulungnya daun, kelayuan  dan perubahan warna daun yang merupakan indikasi bahwa rumput memerlukan air. Jadwal penyiraman harus diusahakan untuk meminimalkan adanya kelembaban pada daun.  Awal pagi hari terbukti merupakan waktu yanq paling efisien dan, efektif untuk penyiraman Area-area terlokalisir yang kering pada green dapat diatasi dengan pelubangan dan penyiraman manual atau dengan penyebaran bahan pembasah pada area tertentu yang mengering.

5. Pemangkasan
          Frekuensi pemangkasan dan tinggi pemotongan merupakan faktor sangat penting Untuk menjaga kualitas hamparan rumput padang golf. Hal ini harus disesuaikan dengan waktu dan kecepatan pertumbuhan rumput. Sebagai pedoman umum, tidak lebih dari 30 % luasan daun yang boleh diambil tiap kali pemangkasan, Pemangkasan rumput pada kondisi basah sering membuat gumpalan Polongan yang tidak dapat masuk kembali disela-sela daun. Dan ini mungkin rnembantu penyebaran penyakit. Adanya bekas area pemangkasan yang coklat (scalping) dan gumpalan rumput yang tebal menandakan bahwa rumput tidak dipelihara dengan ketinggian pemangkasan yang tepat.  Umumnya, peninglkatan ketinggian pemangkasan membuat rumput lebih tahan terhadap stres lingkungan.

6. Aerifikasi Tanah
          Tanah-tanah berat yanq banyak mengandung liat mudah memadat sehingga menghambat penetrasi udara, air, dan pupuk. Akibatnya, rumput pada tanah yang padat tumbuh kurang tegar dan mudah menderita stres lingkungan. Oleh karena itu, lalu-Iintas pemain dan kendaraan atau peralatan harus diatur atau dikurangi bila tanah dalarn kondisi basah. Penyiraman dekat sebelum turnamen hendaknya tidak dilakukan.
          Kultivasi media tumbuh rumput dengan cara aerasi atau pelubangan tanah pada waktu-waktu tertentu dapat mengurangi pemadatan, mempercepat pengeringan area yang sering basah. dan meningkatkan respon rumput terhadap pemupukan.

7. Pengurangan Thatch
          Thatch adalah suatu lapisan di atas tanah yang terdiri dari batang dan akar rumput yang masih hidup maupun yang sudah mati. Thatch yang terlalu tebal dapat merugikan karena antara lain dapat menjadi sarang hama maupun patogen, menghambat masuknya air, pupuk, dan pestisida yang diaplikasikan ke bagian bawah hamparan rumput. Penyebab akumulasi thatch antara lain: penggunaan jenis rumput yang cenderung cepat membentuk lempengan yang tebal, dosis pupuk nitrogen yang tinggi dan penggunaan pestisida tertentu yang sering.

          Aerasi (pelubangan) tanah dikombinasikan dengan topdressing (penambahan lapisan tanah secara tipis pada permukaan hamparan rumput), dan pemangkasan vertikal terbukti efektif mengendalikan pembentukan thatch yang berlebihan. Hal ini terjadi antara lain karena adanya peningkatan proses dekomposisi. Bahan topdressing hendaknya sesuai dengan jenis tanah media tumbuh rumput yanq ada. Perangsangan pertumbuhan rumput yang berlebihan, misal dengan aplikasi Urea dosis tinggi. hendaknva dicegah

8. Pestisida
          Meskipun hamparan rumput yang tegar dan rapat merupakan cara terbaik dalam menangkal serangan hama, namun kadang-kadang terjadi peningkatan populasi serangga hama sampai pada tingkat yang sangat merusak. Dalam kondisi demikian. terutama pada green dan bila tidak ada cara lain yang dapat efektif mengatasinya, maka pestisida sebagai pilihan terakhir terpaksa digunakan.
          Mengingat harga pestisida yang tinggi dan dampak sampingannya yang sering kita dengar maka penggunaannya harus hati-hati dan selektif. Pertimbangan jenis, dosis formulasi, alat dan waktu aplikasi yang tepat serta faktor keamanan harus diperhatikan. Siklus hidup hama ataupun patogen yang menjadi sasaran. berikut faktor lingkungan yang berpengaruh, harus dipahami agar aplikasi pestisida efisien. efektif, dan aman. Aplikasi hanya dilakukan pada area yang memerlukan pestisida, sebab cara aplikasi terbatas ini sering lebih bijaksana dan efisien dibanding aplikasi menyeluruh.

Penutup
          Dan uraian di atas secara ringkas dapat disimpulkan bahwa kualitas rumput padang golf dapat dirusak oleh hama, penyakit, dan gulma (HPG). Praktek budidaya yang tepat sering dapat mencegah HOG mencapai tingkat yang merusak. Begitu masalah gangguan timbul, identifikasi penyebabnya secara cepat dan lepat. Pilih cara tersedia yang paling aman dan efektif namun cukup ekonomis dalam usaha proteksi rumput padang golf. Bila pestisida sebagai alternatif terakhir terpaksa dipilih sebagai salah satu komponen pengendalian, maka pilih yang tepat dan diikuti petunjuk penggunaannya dengan benar.

Tidak ada komentar: