Sabtu, 19 Desember 2009

Irigasi Rumput Padang Golf

Oleh Budi Tjahjono
Jumlah total distribusi musiman curah hujan tidak selalu cukup untuk menjaga kualitas green.  Bila terdapat kekurangan air untuk menjaga kerapatan dan warna rumput yang diinginkan, maka diperlukan usaha irigasi atau penyiraman.  Air ini sangat penting karena air merupakan bagian terbesar (80-85%) dari total berat tanaman rumput.  Dengan adanya irigasi ini maka iklim mikro didaerah berumput yang disiram akan berubah.  Tanah dan udara disekitar tempat yang disiram menjadi lebih dingin.  Kelembaban relative lingkungan atmosferiknya juga menjadi lebih tinggi.
 
          Irigasi merupakan salah satu aspek budidaya rumput yang sangat penting namun sulit.  Sekali irigasi dilakukan pada musim kemarau, maka hal ini harus dilakukan selama musim itu.  Irigasi sporadik tidaklah efektif dan bahkan dapat merugikan rumput dalam hal penurunan cadangan karbohidrat, ketegaran, dan ketahanan terhadap kekeringan.  Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pemgembangan program irigasi antara lain :
(a)  frekuensi irigasi
(b) jumlah air yang diberikan,
(c)  sumber air
(d)  kualitas air
(e)  cara irigasi.

 Kapan Menyiram
          Waktu penyiraman (irigasi) ditentukan oleh kapan tanaman layu.  Waktu yang diinginkan untuk menyiram adalah tepat sebelum kelayuan terlihat.  Hal ini sulit dicapai karena pola penggunaan lapangan golf kurang memungkinkan dilakukannya penyiraman pada waktu yang paling tepat karena bersamaan dengan jadwal pemakaian yang ketat.  Kelayuan rumput terjadi akibat kecepatan kehilangan air melalui evapotranspirasi melebihi kecepatan penyerapan melalui system perakaran.
          Penyiraman harus dilakukan sebelum kelayuan permanent untuk mencegah kerusakan yang serius atau permanent pada rumput.  Adanya jejak kaki pada permukaan hamparan rumput merupakan indikasi bahwa kelayuan sudah mengancam.  Jejak kaki ini terjadi karena helai daun yang terinjak tidak segera tegak kembali.  Pada rumput yang tegar dengan keseimbangan air yang positif, jejak kaki ini segera hilang karena helai-helai daunnya cepat kembali keposisi semula.  Selain dengan melihat adanya jejak kaki, petunjuk dalam menentukan waktu irigasi adalah melihat kandungan air tanah dan penyebarannya dalam 15-20 cm profil tanah.
          Frekuensi dan waktu irigasi berpengaruh terhadap perkembangan penyakit rumput.  Penyakit rumput umumnya berkembang bila terdapat lapisan air bebas pada permukaan daun selama beberapa waktu.  Untuk meminimkan perkembangan penyakit maka waktu yang baik untuk irigasi adalah siang hari.  Namun hal ini sering sulit dilakukan bila banyak pemain sedang menggunakan lapangan.  Akibatnya irigasi dibanyak lapangan golf sering dilakukan pada malam hari meskipun hal ini merangsang timbulnya penyakit.  Sebagai kompensasi, jumlah air untuk irigasi waktu malam hari  bisa lebih sedikit, juga lebih merata karena kurangnya gangguan oleh angina.
          Untuk antisipasi penggunaan lapangan yang padat, missal menjelang turnamen atau hari Minggu, irigasi harus dijadwalkan supaya kelembaban tanah tidak terlalu tinggi.  Dengan kelembaban tanah yang cukup rendah sebelum puncak pemakaian lapangan, maka masalah pemadatan tanah dapat dikurangi.
Frekuensi Irigasi
          Irigasi yang terlalu sering dapat menurunkan ketegaran dan kualitas rumput sebagaimana irigasi yang kurang sering.  Penurunan kualitas ini ditunjukkan oleh adanya pengurangan pertumbuhan tajuk dan akar.  Kemudian rumput menjadi lebih hijau pucat dan kurang tahan terhadap stres lingkungan.
          Frekuensi irigasi yang berlebihan sulit didefinisikan karena variasi yang besar dalam tanah dan tingkat pemakaian air.  Irigasi tiga kali seminggu mungkin terlalu sering pada tanah lempung liat didaerah yang dingin dan lembab, sementara frekuensi irigasi ini tidak cukup pada tanah berpasir didaerah panas yang kering.  Pada tanah –tanah yang bertekstur kasar dimana daya retensi air rendah diperlukan irigasi dengan frekuensi lebih banyak, namun total air yang diaplikasikan per irigasi lebihsedikit.
Jumlah Air
          Jumlah air yang diaplikasikan tergantung pada (a) jumlah air dalam tanah, (b) sifat-sifat retensi air tanah , dan (c) kecepatan perkolasi dan infiltrasi tanah.  Jumlah air irigasi yang diaplikasikan berhubungan dengan ukuran dan lamanya aplikasi.  Irigasi dilakukan sampai membasahi sebagian besar daerah perakaran, normalnya sampai kedalaman sekitar 20cm.
          Irigasi yang cukup dalam akan merangsang perakaran yang dalam dan menghasilkan hamparan rumput yang berkualitas tinggi dan tegar.  Namun jumlah irigasi yang berlebihan akan menurunkan kandungan oksigen dalam tanah, menghambat perakaran, meningkatkan perkembangan penyakit, meningkatkan kecenderungan pemadatan, dan merupakan pemborosan karena air akan hilang melalui aliran permukaan dan mungkin membawa nutrisi keluar.  Irigasi yang berlebihan ini harus dihindarkan, terutama pada tanah yang drainase internalnya buruk atau tidak cukup.
          Tanah-tanah sangat beragam dalam kecepatan infiltrasinya, tergantung pada tekstur, struktur, tingkat kepadatan, kemiringan tanah.  Tanah yang padat, bertekstur halus dan strukturnya yang jelek biasanya mempunyai kecepatan infiltrasi yangsangat rendah, berkisar dari 0.1 sampai 0.3 cm perjam.  Bahkan ada yang sangat lambat sehingga sulit untuk membasahi daerah perakaran dengan satu kali irigasi.  Tanah yang demikian memerlukan irigasi ringan yang lebih sering.
          Dalam penyiraman atau irigasi ini dikenal adanya istilah syiringing, yaitu penyiraman dengan jumlah air yang sedikit dengan tujuan untuk, (a) mencegah layu (b) mengurangi penguapan, (c) mendinginkan permukaan rumput, atau (d) menghilangkan embun ataupun air eksudasi.  Syringing ini hanya dilakukan bila diperlukan saja, jadi bukan merupakan praktek yang rutin
Sumber Air
          Sumber air yang berkualitas baik dengan jumlah air yang cukup dan independen sangatlah penting bagi lapangan golf yang harus disiram secara teratur.  Jumlah air yang tersedia harus cukup sehingga tidak membatasi penyampaian air oleh system irigasi, dan system irigasi dapat dioperasikan pada kapasitas penuh sesuai dengan disain awalnya.  Sumber air harus terletak dekat dengan pusat eilayah yang akan diairi.
          Tiga sumber air irigasi padang golf yang umum adalah
(a)  air tanah yang diperoleh dengan sumur-sumur dangkal maupun dalam,
(b) danau, reservoir atau kolam,
(c)  sungai
dimasa yang akan datang mungkin akan digunakan air selokan  atau air industri yang diolah.  Air dari berbagai sumber ini harus bersih dari ganggang, gulma, Lumpur dan kotoran lainnya.  Suatu filter mungkin perlu dipasang untuk mencegah bahan-bahan yang tidak diinginkan masuk kedalam system irigasi.
Kualitas Air
          Air irigasi biasanya mengandung bahan-bahan yang terlarut, kadang-kadang dalam jumlah yang dukup banyak.  Penentuan kualitas air biasanya meliputi analisis (a) total konsentrasi bahan-bahan terlarut, (b) proporsi relative sodium terhadap kation yang lain, (c) konsentrasi boron dan unsure-unsur beracun lainnya, dan (d) konsentrasi bikarbonat.  Total konsentrasi garam-garam terlarut dalam air irigasi biasanya dinyatakan dengan electrical conductivity (EC).  Nilai EC 1000mmhos per cm setara dengan 650 ppm garam terlarut.  Air yang mengandung kurang dari 650 ppm garam terlarut cukup baik untuk berbagai kondisi rumput.  Sedangkan tingkat diatas 2000 ppm tidaklah diinginkan dan dapat merusak.
          Beberapa bahan terlarut seperti nitrat, potassium, calcium dan magnesium adalah bahan yang dapat digunakan untuk pertumbauhan rumput.  Namun, chloride, sodium dan sulfat dapat merugikan.  Irigasi yang terus berlanjut dengan menggunakan air yang mengandung berbagai garam mungkin mengakibatkan akumulasi sampai tingkat yang beracun, bila drainase tanahnya buruk atau tidak cukup air diaplikasikan untuk mencuci garam-garam kebawah keluar dari daerah perakaran.
          Kualitas air untuk system irigasi harus juga meliputi bahan-bahan yang tersuspensi.  Dalam air irigasi sebaiknya bebas dari pasir, Lumpur, ganggang dan partikel asing lainnya yang dapat merusak, khususnya terhadap system yang otomatis.
Cara Irigasi
          Terdapat tiga cara irigasi yang utama untuk rumput, yaitu (a) irigasi diatas permukaan (overhead), (b) irigasi permukaan, dan (c) irigasi dibawah permukaan (subirrigation).  Cara yang pertama digunaan dengan sprinkler merupakan cara yang paling umum digunakan di lapangan golf.
          Pada irigasi dengan sprinkler, air yang diaplikasikan dalam bentuk penyemprotan menyerupai curah hujan alami.  Air disalurkan melalui pipa-pipa dengan tekanan tinggi (diatas 60 psi) atau rendah (15-30 psi).
          Keuntungan irigasi sprinkler antara lain (a) dapat digunakan pada areal yang tidak rata, hasil cukup merata dan kurang menimbulkan erosi. (b) dapat digunakan pada tanah yang banyak mengandung pasir tanpa banyak kehilangan air akibat perkolasi yang dalam; (c)jumlah air yang diberikan mudah diatur dan dirasionalisasikan pemakaiannya. (d) dapat diotomatisasi.  Kerugian yang  utama adalah biaya yang tinggi pada awal pemasangannya.
          Aspek-aspek dalam irigasi ini khususnya irigasi sprinkler, cukup luas dan memerlukan pendalaman khusus bagi orang-orang yang terlibat langsung dalam masalah ini.  Misalnya saja mengenai tipe kepala sprinkler, jarak dan pola pemasangannya, lebih tepat dibahas oleh ahlinya dalam forum yang lebih teknis dan spesifi.   Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat


Tidak ada komentar: