Minggu, 02 November 2008

Nutrisi Untuk Rumput Padang Golf

Oleh : Budi Tjahjono


Sebagaimana Manusia, rumput di padang golf adalah mahluk hidup yang dapat tumbuh dan berkembang biak. Oleh karena itu rumput juga memerlukan makanan (nutrisi) dalam kehidupannya. Dalam ilmu Tanaman, sering digunakan istilah unsur hara untuk zat-zat makanan yang diperlukan oleh tanaman. Dalam tulisan ini kedua istilah diatas dapat saling dipertukarkan.
Dulu, pengelola rumput yang banyak bergantung pada alam dan pengalaman praktis dapat berhasil sepanjang kondisi lingkungan menguntungkan. Namun kini dengan tuntutan yang tinggi terhadap kualitas rumput penanaman dibawah kondisi yang kurang menguntungkan bagi pertumbuhan rumput, dan adanya stress yang berat oleh lalulintas pemain dan alat-alat, maka diperlukan keahlian budidaya yang lebih tinggi, termasuk pengetahuan yang luas mengenai nutrisi tanaman dan pemupukan.



Tanaman hidup terbentuk sebagian besar dari air dengan relatif sedikit bahan Kering (sekitar 20%) yang terbuat terutama dari senyawa-senyawa organik. Senyawa ini adalah hasil fiksasi fotosintetik dari Carbon (C), Hidrogren (H) dan Oksigen (O) yang berasal dari karbon dioksida (CO2) dan Air (H20).


Karbohidarat sederhana yang dihasilkan kemudian digunakan untuk mensintesa senyawa-senyawa organik komplek yang tidak hanya mengandung C, H dan 0, namun juga beberapa unsur yang diambil dari tanah. Kini ada 13 unsur hara dalam tanah yang dianggap penting untuk pertumbuhan tanaman. Jumlah unsur-unsur ini dalam tanaman sangat bervariasi, sehingga mereka dikelompokkan jadi unsur hara makro (Nitrogen, Fosfor dan Kalium), unsur hara sekunder (Sulfur, Kalsium, magnesium) dan unsure hara mikro (Besi, Mangan Boron, Tembaga, Seng, Molibdenum dan Khlor) tergantung jumlah relatif yang diperlukan untuk pertumbuhan perlu ditekankan di sini bahwa semua unsur tersebut adalah pen ting hanya jumlah yang diperlukan berbeda-beda Jumlah unsure hara yang diperlukan tiap tahun bervariasi tidak hanya tergantung pada jenis unsur hara, namun juga dipengaruhi kondisi lingkungan.


Unsur hara yang paling banyak diperlukan rumput adalah nitrogen (N). Kalium (K) biasanya adalah unsur kedua yang diperlukan rumput, kemudian diikuti oleh fosfor (P). Penentuan yang tepat terhadap kehutuhan unsur hara tertentu adalah sulit. Umumnya untuk aplikasi N didasarkan pada pertumbuhan rumput, sedangkan aplikasi P. K dan Kapur didasarkan pada hasil uji tanah. Informasi berdasarkan pengalaman aplikasi pupuk yang telah lalu, kualitas rumput, kejadian penyakit, dan kondisi thatch juga perlu dijadikan bahan pertimbangan dalam pemupukan.


UJI TANAH
Cara pendekatan terbaik untuk mengatasi masalah kekurangan unsur hara yang utama adalah pendekatan pencegahan dengan pengujian tanah. Dengan pengujian tanah ini dapat ditentukan pemupukan yang mendekati kebutuhan tidak hanya berdasar perkiraan semata, mencegah berkembangnya masalah kekurangan hara, dan menjamin efisiensi pemakaian pupuk. Aplikasi dua unsur hara yang esensial, yaitu nitrogen dan zat besi, tidak didasarkan pada hasil uji tanah.


Uji tanah adalah cara terbaik dalam memperkirakan kebutuhan P dan K. Uji tanah juga memberikan informasi tentang kalsium, magnesium dan kemasaman tanah (pH) Dengan permintaan, kebanyakan laboratorium tanah akan maenganalisa hara mikro, salinitas, dan tingkat sodium. Hasil uji tanah merupakan pedoman yang tepat untuk kebanyakan unsur hara. Pemeriksaan tanah mencegah aplikasi pemupukan yang berlebihan dan juga unsur-unsur hara diaplikasikan dalam proporsi yang sesuai.


Uji tanah yang tepat tergantung pada (a) pengumpulan contoh tanah yang mewakili, (b) analisa oleh laboratorium tanah yang mampu memeriksa dan menganalisa contoh dari padang golf, dan (c) penafsiran yang tepat terhadap hasil analisa dihubungkan dengan kondisi tanah dan budidaya rumput padang golf. Contoh tanah. Prosedur pengujian tanah biasanya memerlukan waktu minimum 2-6 minggu .


Uji tanah harus dilakukan sebelum penanaman, dan kemudian setiap tahun selama periode pemantapan. Setelah kemasaman dan hara telah disesuaikan sampai tingkat yang diinginkan, uji tanah diperlukan dengan selang satu sampai tiga tahun. Interval pengujian pada tanah yang bertekstur halus dan tanah-tanah yang tidak dimodifikasi dapat lebih panjang dibanding tanah pada green dan tee yang banyak mengandung pasir. Tanah yang berpasir mempunyai kapasitas memegang hara yang rendah dan mudah tercuci haranya dan ini menyebabkan penurunan hara yang cepat


Contoh tanah untuk pengujian diambil pada kedalaman antara 5 sampai 10 cm, sebab pada kedalaman inilah akar rumput paling banyak berada dan mengambil unsur hara. Karena kosentrasi unsur hara dan kemasaman (pH) tanah mungkin bervariasi dari satu tempat ke tempat lain, maka contoh tanah harus merupakan gabungan/campuran paling sedikit 12 contoh yang diambil dari tiap lokasi. Untuk analisa rutin, volume contoh tanah paling sedikit 250 ml, dan sub-contohnya harus dicampur dengan meerata


Defisiensi Hara
Adanya gejala defisiensi (kekurangan) unsur hara menandakan bahwa masalah yang serius akan timbul bila kondisinya tidak diperbaiki . Gejala defisiensi hara ini meliputi klorosis (penguningan), nekrosis (kematian sel-sel), anakan berkurang, dan pertumbuhan yang kurang. Keadaan ini akan memudahkan invasi oleh gulma. Jadi pengenalan awal terhadap perkembangan defisiensi hara adalah sangat penting. Dalam hal K dan P, perneriksaan tanah yang rutin digunakan sebagai pedoman dalam pemupukan untuk memastikan bahwa tidak akan terjadi defisiensi unsur-unsur ini.


Defisiensi unsur nitrogen dan besi adalah yang paling umum terlihat, kemudian diikuti oleh kekurangan sulfur dan kalium kekurangan delapan unsur hara lainnya jarang terlihat, dan secara khas terjadi di lokasi yang terbatas pada jenis tanah tertentu. Perlu diingat bahwa tipe gejala yang serupa dapat juga diakibatkan oleh hama, penyakit atau masalah stres lainnya. Namun demikian, yang disebabkan oleh agen biotik ini biasanya lebih terlokalisir dan terjadi sebagai bercak-bercak tak teratur atau dalam pola sirkuler.
Berikut ini disampaikan beberapa contoh gejala defisiensi beberapa unsur hara, mulai dari yang sering sampai agak sering dijumpai pada rumput padang golf.


Nitrogen (N)
Pada awalnya pertumbuhan tunas terhambat, daun-daun yang lebih tua dan lebih bawah menjadi hijau pucat, anakan berkurang. Kemudian terjadi penguningan seluruh daun dan berkembang kearah bawah . Gejala yang parah terlihat pada daun yang lebih bawah dan lebih tua. Ujungnya menjadi coklat dan meluas kearah bawah, kerapatan tajuk berkurang, bahkan akhirnya daun-daun mati.
Kondisi yang meningkatkan peluang terjadinya kekurangan N adalah tanah-tanah berpasir atau yang butirannya kasar, pencucian yang tinggi akibat hujan atau irigasi yang berlebihan.
Zat Besi (Iron)
Mula-mula daun termuda yang sedang aktif tumbuh menunjukkan penguningan pada bagian antara pembuluh Kemudian penguningan menyebar ke daun-daun yang lebih tua dan lebih bawah. Tanaman menjadi memanjang dan kurus. Helai daun menjadi hampir putih atau seperti warna gading.
Kekurangan zat besi sudah terjadi pada tanah-tanah alkalin, tanah yang mengandung P, Mn,Zn, atau Arsen yang tinggi banyak kandungan bahan organik dalam tanah; tanah jenuh air; thatch yang berlebihan.


Kalium (K)
Mula-mula daun menjadi lunak dan cenderung menggantung; anakan berlebihan. Kemudian, terjadi penguningan pada jaringan antara pembuluh terutama pada daun daun yang tua; pembuluh tengah tetap hijau. Pada tahap yang lanjut, pinggiran daun menjadi mengering seperti terbakar; ujung daun menggulung dan mengering

Kekurangan K mudah terjadi pada tanah-tanah berpasir, butiran-butirannya kasar, pencucian yang tinggi akibathujan dan irigasi yang berlebihan.
Sulfur (S)
Mula-mula daun yang tua dan berada di bagian bawah menjadi hijau pucat. Jaringan antara pembuluh daun menjadi hijau kekuningan; pembuluh tengah bisa tetap hijau Ujung daun agak mengering yang kemudian berkembang kearah bawah melalui tepi daun; kemudian seluruh daun dapat mengering

Tanah yang berpeluang tinggi untuk kekurangan S adalah tanah berpasir, butiran kasar, kandungan bahan organik nya minimal, pencucian yang tinggi akibat hujan dan irigasi yang berlebihan
Fosfor (P)
Daun menjadi hijau gelap; tanaman cenderung menjadi kurus; pertumbuhan tajuk berkurrang. Kemudian helai daun menjadi hijau kebiruan, dengan warna keunguan pada sepanjang tepi daun dan dalam pembuluh-pembuluh dekat pangkal. Pada tahap yang lanjut, warna merah buram terjadi mulai dari ujung daun kearah pangkal, diikuti kematian sel-sel daun; ujug daun mengering
Kekurangan P mudah terjadi pada tanah-tanah yang masam atau sangat alkalin; pada suhu dingin.
Magnesium (Mg)
Tepi daun-daun yang tua dan berada dibawah menjadi kemerahan, kemudian meluas kearah pembuluh tengah; per tumbuhan tajuk berkurang ketika daun-daun menjadi hijau pucat. Kemudian , pewarnaan ini cenderung tidak teratur, daun yang tua menjadi berbecak-becak. Pada stadia lanjut, sel-sel daun mengalami kematian.

Peluang kekurangan Mg paling tinggi terjadi pada tanah-tanah berpasir, berbutir kasar, pencucian yang tinggi akibat hujan dan irigasi yang berlebihan


Sumber Hara
Unsur-unsur hara bagi pertumbuhan rumput dapat berasal dari tanah , air, udara maupun pupuk dan bahan pengapuran Kebanyakan unsur hara dalam tanah tersedia dengan baik pada tingkat kemasaman tanah sekitar 6 dan 7. Namun tidak semua jenis tanah dapat mensuplai unsur-unsur N, P, K atau unsur penting lainnya dalam jumlah yang cukup, bagi pertumbuhan rumput yang sehat. Oleh karena itu , pemupukan yang tepat dan seimbang sangat penting untuk pertumbuhan rumput yang sehat, rapat, tahan terhadap invasi gulma dan cepat pulih dari kerusakan akibat serangan hama dan penyakit.


Berikut ini adalah beberapa contoh pupuk sebagai sumber tambahan hara bagi tanaman umumnya dan rumput khususnya.




Contoh diatas adalah sumber hara makro, sedangkan contoh sumber hara mikro seperti zat besi (Fe) adalah Iron Sulfat (FeSO4. 7H2O) dan Chelated Fe2+ (FeEDTA). Kini di Indonesia sudah cukup banyak dipasarkan berbagai produk pupuk yang mengandung berbagai unsur hara mikro. Pengetahuan yang cukup tentang masalah unsur hara mikro ini akan membantu dalam pemilihan dan aplikasi di lapangan
Memang untuk mendapatkan kualitas green yang baik, diperlukan antara lain pengetahuan yang cukup terhadap kebutuhan rumputnya. Meskipun ini adalah tugas greenkeeper , namun saya berharap uraian sekilas tentang nutrisi rumput ini dapat menambah pengetahuan landscaper dan pembaca umumnya tentang masalah sekitar pemeliharaan green.

Tidak ada komentar: