Sabtu, 01 November 2008

Kualitas Rumput Padang Golf

Oleh : Budi Tjahjono

Dalam suatu pertemuan ada teman saya yang bertanya tentang rumput bagaimana sih yang bagus. Wah jawabannya bisa macam-macam dan tidak sependek pertanyaannya, karena ada beberapa criteria untuk menilai kualitas rumput sesuai dengan penggunaan dan tempatnya. Sebagai contoh, rumput yang cukup bagus untuk penutup tanah di kiri kanan jalan tol belum tentu cukup bagus untuk lapangan golf, apalagi padang golf. Bahkan dalam satu padang golf diperlukan rumput-rumput dengan kriteria yang berbeda sesuai dengan peruntukannya, yang untuk green beda untuk fairway.

Kemudian penilaian ini bersifat agak subyektif. Misalnya penilaian oleh pemilik taman rumput lebih sederhana daripada penilaian oleh padang golf.
Namun demikian, untuk menjawab pertanyaan yang cukup pendek namun tidak cukup spesifik tersebut, berikut ini akan saya coba uraikan beberapa hal tentang kualitas rumput. Berhubung media yang anda baca ini bernama GOLFER, maka uraiannya lebih mengacu pada rumput padang golf. Secara garis besar kualitas rumput (hamparan rumput) dapat dibagi menurut kualitas VISUAL dan FUNGSIONAL.

KUALITAS VISUAL
Banyak faktor yag mempengaruhi kualitas rumput. Ada enam dasar komponen atau penentu kualitas yang paling mudah dilihat antara lain kerpatan, tekstur, keseragaman, warna, sifat pertumbuhan dan kehalusan.

Kerapatan dapat diukur dari jumlah daun atau tunas per satuan luas. Kerapatan ini dapat beragam sesuai dengan sifat rumputnya, faktor lingkungan dan cara budidayanya. Kerapatan tertinggi dapat diperoleh antara lain dari beberapa varietas rumput bermuda, terutama bila rumput ini dipangkas pendek, diberi pupuk dan air yang cukup banyak dan dilindungi terhadap serangan hama dan penyakit. Dalam satu spesies rumput bisa punya beberapa varietas yang berbeda kerapatannya. Kerapatan yang tinggi lebih diinginkan karena dapat lebih bersaing dengan rumput pengganggu (gulma).

Tekstur berkenaan dengan ukuran lebar helai daun. Rumput yang bertekstur daun halus , seperti bluegrass, mempunyai daun yang sempit. Sebaliknya rumput yang bertekstur kasar, seperti tumput gajah, mempunyai daun yang lebar. Tekstur mempengaruhi keserasian rumput-rumput dalam suatu campuran: rumput yang bertekstur kasar, dan halus biasanya tidak ditanam bersamaan karena hal ini akan menghasilkan hamparan rumput yang tidak seragam. Kerapatan dan tekstur sering merupakan sifat rumput yang berkaitan, yaitu semakin rapat daun maka teksturnya semakin halus.

Keseragaman adalah suatu perkiraan kerataan dan homogenitas penampilan hamparan rumput. Ada dua dimensi keseragaman :
1. komposisional, berkenaan dengan sekumpulan atau sejumlah besar tunas atau pucuk diatas permukaan tanah
2. berkenaan dengan kerataan permukaan hamparan.

Adanya gulma, daerah yang gundul, kerusakan oleh penyakit atau sifat pertumbuhan yang tidak teratur menurunkan kualitas rumput. Berbeda dengan tekstur dan kerapatan, keseragaman tidak dapat diukur secara tepat. Perbedaan dalam kerapatan , tekstur, komposisi spesies, warna, ketinggian pemangkasan, dan sifat-sifat lainnya menentukan keseragaman.

Warna berkaitan dengan gelombang cahaya yang dipantulkan oleh rumput. Spesies dan varietas yang berbeda beragam warnanya, mulai dari yang cerah sampai hijau tua. Warna merupakan indikator yang berguna tentang kondisi umum tanaman. Penampilan yang pucat atau kuning mungkin menunjukkan kekurangan pupuk, penyakit, atau beberapa factor lain yang mempengaruhi pertumbuhan. Kadang-kadang warna yang gelap mungkin menunjukkan kelebihan pupuk atau stadia awal suatu penyakit.

Kualitas pemangkasan juga dapat mempengaruhi warna hamparan rumput. Rumput yang kurang baik pemangkasannya sehingga ujung daunnya kasar mungkin menunjukkan warna kelabu sampai coklat pada permukaan. Penggunaan pemangkas yang tajam dan distel dengan baik dapat dengan mudah mengatasi masalah ini.
Sifat pertumbuhan antara lain berkenaan dengan tipe pertumbuhan tunas, daun dan pembentukan biji dalam suatu jenis rumput tertentu. Rumput yang membentuk daun dengan posisi keatas lebih disukai untuk green. Pembentukan biji pada rumput dapat mengganggu arah laju bola.
Kehalusan adalah sifat rumput yang mempengaruhi kualitas visual dan kualitas permainan, dan oleh karena itu penting untuk green. Dengan pemangkasan yang tidak baik, ujung daun mungkin nampak kasar dan berubah warna. Kualitas putting berkurang bila ujung daun kasar. Kecepatan bola berkurang bila permukaan rumput kasar dan tidak seragam.

Beberapa criteria penilaian diatas relative mudah dinilai. Sambil bermain anda dapat mencoba untuk lebih memperhatikannya. Jika ada kekurangan yang dapat mengganggu estetika lapangan maupun kualitas permainan anda, maka hal ini dapat anda sampaikan sebagai masukan atau saran kepada pengelola untuk perbaikan. Bagi anda sendiri pun bisa untuk memilih manasih padang golf yang bagus. Baiklah berikut ini saya teruskan uraian saya tentang kriteria lainnya.

KUALITAS FUNGSIONAL
Kualitas fungsional suatu rumput tidak hanya ditentukan oleh beberapa sifat visual seperti tersebut diatas, tetapi juga oleh sifat lain, misalnya ketegaran, kelenturan, kepegasan, hasil, kesegaran, perakaran, dan daya pemulihan.

Ketegaran adalah ketahanan daun rumput terhadap tekanan dan ini berkaitan dengan ketahanan pemakaian hamparan rumput. Hal ini dipengaruhi oleh komposisi kimia jaringan tanaman, kandungan air, suhu, ukuran tanaman dan kerapatan. Rumput-rumput bermuda dan zoysia membentuk hamparan yang tegar dengan ketahanan pemakaian yang istimewa.

Kelenturan adalah kecenderungan daun rumput untuk kembali ke posisi semula setelah tekanan lewat. Ini adalah sifat yang penting dari setiap hamparan rumput karena lalulintas orang maupun alat pemangkas yang tak terelakkan.

Kepegasan adalah kemampuan rumput untuk menyerap kejutan atau tekanan, misalnya berupa jatuhnya bola, tanpa mengubah sifat permukaannya. Hal ini dipengaruhi oleh antara lain daun dan tunas lateral rumput, namun terutama oleh medium atau tempat tumbuh rumput. Green pada padang golf harus cukup pegas untuk menerima approach shot. Pada lapangan sepak bola, kepegasan penting untuk mengurangi potensi timbulnya luka pada pemain.
Hasil merupakan ukuran hasil pemankasan. Ini merupakan indikasi pertumbuhan rumput yang dipengaruhi oleh pemupukan, penyiraman dan faktor lingkungan alami. Hasil yang banyak sekali mungkin merupakan indikasi pemupukan yang berlebihan, terutama nitrogen.

Kesegaran berkenaan dengan jumlah tunas yang ada setelah pemangkasan. Dan ini berbanding lurus dengan kerapatan. Perakaran yang dalam umumnya lebih diinginkan dibandingkan yang dangkal, sebab rumput dapat lebih tahan terhadap kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.

Daya pemulihan adalah kemampuan rumput untuk pulih atau sembuh dari kerusakan akibat gangguan hama, penyakit, lalulintas pemain, atau peralatan dan sebagainya.


Faktor-faktor yang dapat mengurangi daya pemulihan diantaranya pemadatan tanah, kekurangan atau kelebihan air dan pupuk, suhu yang tidak menguntungkan , kurang cahaya, dan penyakit. Umumnya kondisi yang menguntungkan bagi pertumbuhan rumput juga meningkatkan kemampuannya untuk pulih dari kerusakan.

Demikianlah jawaban yang mungkin juga kurang lengkap terhadap pertanyaan teman diatas. Sedikit pengetahuan tentang kualitas rumput ini saya harapkan dapat meningkatkan apresiasi para golfer dapat menilai lebih jeli dan memberikan umpan balik kepada pengelola padang golf untuk meningkatkan mutu rumputnya. Dan pada gilirannya nanti anda para golfer dapat lebih menikmati permainan yang memang sungguh mengasikkan ini.
Nah bila ada lapangan golf yang kualitas hamparan rumputnya jelek atau dibawah mutu standar, maka ini biasanya karena ada kesalahan manajemen dalam hal :
· pemilihan jenis rumput yang rendah daya adaptasinya
· pembangunan atau penanaman yang tidak tepat
· kesalahan awal dalam program budidaya (pemangkasan, pemupukan dan irigasi)
· kegagalan dalam menerapkan cara budidaya dan praktek lainnya yang terkait
· kesalahan dalam pemilihan pestisida dan cara aplikasi

Kita berharap dengan kemajuan industri golf dan dukungan berbagai pihak yang terkait termasuk para ilmuwan kualitas padang golf di Indonesia makin meningkat.

Tidak ada komentar: