Minggu, 02 November 2008

Stress Pada Rumput Golf

Oleh : Budi Tjahjono

Stres ternyata tidak hanya dialami oleh para eksekutif yang sibuk di kota-kota besar, para wartawan yang menghadapi batas waktu penerbitan, namun juga dialami oleh RUMPUT di padang golf. Dalam setahun rumput padang golf mengalami berbagai stres lingkungan. Hal ini wajar karena RUMPUT berasosiasi sangat erat dengan lingkungan tumbuhnya. Lingkungan tumbuh yang tidak sesuai dengan daya adaptasi dan pertumbuhan RUMPUT dan mengakibatkan stres pada RUMPUT.


Superintedent dan stafnva berusaha untuk memodifikasi, mengurangi bahkan mencegah masalah ini melalui usaha budidaya tertentu. Penyebab stres sangat komplek dan seiring sulit dipahami hanya melalui pengalaman praktek di lapangan. Untuk hal ini diperlukan suatu pengertian dasar mengenai pengaruh lingkungan terhadap rumput

Untuk memudahkan pembahasan tentang lingkungan rumput dan stres yang ditimbulkannya, maka lingkungan ini dapat kita bagi menjadi tiga dimensi yang saling berinteraksi, yaitu: lingkungan atmosferik di atas dan disekitar tajuk rumput; lingkungan edafik yaitu tanah/media tumbuh rumput dan lingkungan biotik, termasuk hama, cara budidaya dan pemanfaatan rumput oleh manusia. Artikel kali ini lebih banyak menyinggung tentang lingkungan atmosferik

Lingkungan Atmosferik
Kondisi atmosferik yang mempengaruhi hamparan rumput terjadi akibat perubahan cuaca harian maupun musiman. Kondisi-kondisi ini dapat diukur sebagai suhu kelembaban, cahaya dan angin. Masing-masing tidak lepas dari pengaruh matahari terhadap atmosferik bumi kita ini.
Rumput menyerap cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis. Jumlah cahaya yang diterima oleh RUMPUT dipengaruhi oleh banyak faktor dalam lingkungannya, naungan oleh awan, bangunan pohon-pohon atau benda lainnya dapat mengurangi intensitas cahaya. Dengan adanya naungan yang moderat, helai daun RUMPUT cenderung berorientasi ke atas, seolah-olah hendak menggapai lebih banyak cahaya. Pengaruh lain dari berkurangnya cahaya adalah daun-daun menjadi lebih kurus, memanjang; kerapatan dan jumIah anakan berkurang; perakaran yang lebih dangkal; dan cadangan karbohidrat yang lebih sedikit dalam tanaman. Oleh karena itu, rumput yang ternaungi akan kurang tahan dipakai mudah terserang penyakit dan stres lingkungan

Cahaya yang cukup diperlukan untuk menjaga tingkat aktivitas fotositaesis yang dapat memenuhi kebutuhan respirasi dan pertumbuhan. Bila tingkat aktivitas fotosintesis tidak cukup untuk memenuhi kecepatan pertumbuhan yang diperlukan maka penurunan kualitas hamparan rumput akan terjadi kecuali beberapa penyesuaian dapat dilakukan. Beberapa tindakan yang mungkin dilakukan antara lain meliputi penambahan penetrasi cahaya dengan cara pemangkasan atau pemindahan pohon yang mengganggu , mengurangi intensitas lalulintas untuk meminimkan kerusakan mekanis, atau menanam spesies atau kultivar rumput yang tahan naungan (misal Zoysia) sebagai pengganti jenis rumput yang sudah ada (misal rumput bermuda) di sekitar bangunan.

Beberapa penyesuaiari program budidaya rumput dapat meningkatkan penampilan dan ketahanan rumput yang berada di bawah naungan Misalnya dengan peningkatan pemangkasan rumput dan penurunan dosis pupuk nitrogen. Pepohonan harus dipupuk secara tersendiri dengan mengaplikasikan ke dalam lubang yang dibuat sekitar dua kaki dari pusat. Pengairan sebaiknya dilakukan lebih jarang tetapi dengan jumlah yang cukup untuk merangsang akar rumput tumbuh lebih dalam, dan menyediakan cukup kelembaban bagi pepohonan. Akhirnya, fungisida mungkin digunakan untuk mengendalikan cendawan penyebab penyakit yang dapat menambah stres bagi rumput yang ternaungi.

Masalah naungan yang paling besar adalah yang disebut eksklusi cahaya. Hal ini terjadi misalnya oleh hasil pemangkasan atau daun-daun pepohonan yang menumpuk langsung di atas rumput dan menghalangi penetrasi cahaya. Kerusakan pada rumput dapat terjadi dalam waktu beberapa jam. Bila suhu sangat tinggi. Benda-benda yang menghalangi cahaya, misalnya daun daun pohon yang gugur, tee marker, tidak boleh dibiarkan pada permukaan rumput dalam waktu yang lama, dan hasil pangkasan yang tebal harus disebarkan atau disapu.

Temperatur merupakan faktor lingkungan terpenting yang mempengaruhi adaptasi rumput terhadap wilayah geografik tertentu Dalam lingkungan alami, temperatur selalu berubah. Temperatur tertinggi terjadi waktu tengah hari, sementara temperatur terendah biasanya terjadi sebelum fajar. Temperatur juga bervariasi tergantung lintang, ketinggian tempat dan topografi. Suhu yang terlalu rendah disertai kelembaban yang juga rendah seperti pada waktu musim dingin di negeri beriklim sedang dapat mematikan rumput-rumput tertentu. Kita di Indonesia beruntung tidak harus menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan musim dingin namun panas yang tinggi di tengah musim kernarau dapat pula membuat stres rumput kita. Masalah stres oleh panas ini sering komplikasi dengan masalah stres atau kekurangan air.

Air merupakan kebutuhan utama untuk pertumbuhan dan ketahanan rumput rumput yang tumbuh mengandung 90% dan pengurangan kandungan air ini dapat sangat menurunkan pertumbuhan dan penampilannya, bahkan dapat menyebabkan kematian. Air ini berfungsi dalam menjaga ketegaran sel; membawa nutrisi dan senyawa organik ke seluruh bagian tanaman; menjaga tanaman dari fluktuasi temperatur dan lain-lain.

Dalam kondisi tertentu, seperti panas yang terik disertai angin yang kencang, rumput dapat kehilangan air lebih cepat melalui penguapan dibanding yang diserapnya melalui akar Braila keadaan ini rlangsiing cukup lama maka rumput menderita stres, kemudian layu bahkan bisa mati. Keadaan stres karena kekurangan air di lapangan secara praktis dapat lihat dari ketegaran rumput. Bila jalur bekas roda alat-alat pemeliharaan pada permukaan rumput nampak jelas dan lama terlihat maka ini menandakan bahwa rumputnya "loyo" karena kekurangan air.

Untuk meminimalkan masalah yang berkaitan dengan stres oleh panas dan kekurangan air tersebut maka harus diusahakan agar akar dapat tumbuh maksimum. Ini penting untuk menjaga agar akar dapat menghisap cukup air untuk mengimbangi kehilangan air akibat penguapan dan menjaga proses pendinginan transpirasional. Usaha budidaya yang dapat memaksimurnkan pertumbuhan akar antara lain adalah: (1) menjaga kemasaman tanah pada nilai antara 5,7 sampai 7,5; (2) meminimkan pemadatan tanah; (3) mencegah akumulasi lapisan thatch yang berlebihan; (4) mengendalikan hama dan penyakit perusak akar; dan (5) mencegah pemupukan nitrogen yang berlebihan.

Angin , dapat mempengaruhi kualitas hamparan rumput melalui berbagai cara dan pengangkutan kotoran/debu. Angin ini dapat menyebarkan gas-gas uap air dan bahan lainnya sekitar permukaan tajuk rumput sehingga lebih segar. Angin juga dapat mengurangi perbedaan temperatur didekat permukaan tajuk rumput dengan tempat yang lebih tinggi. Namun, angin juga dapat membawa partikel tanah dan kotoran lain yang dapat menyebabkan abrasi pada permukaan daun. Partikel tanah yang halus dalam jumlah banyak yang terbawa , angin dapat menumpuk membentuk lapisan yang berbeda dengan bahan tanah asli yang butirannya lebih kasar. Jenis pelapisan yang demikian dapat rnengakibatkan infiltrasi air berkurang dan draenase permukaan memburuk.

Angin dapat bermanfaat atau merugikan bagi rumput tergantung pada intensitasnya. Aliran udara dengan kecepatan beberapa kilometer per jam dapat mempercepat pemindahan panas sehingga mendinginkan hamparan rumput waktu tengah hari yang terik. Angin yang dapat mengeringkan permukaan rumput dapat mengurangi kejadian penyakit yang sering berkembang didaerah yang lembab. Namun angin yang terlalu kencang terutama di daerah tinggi dapat mengakibatkan pengeringan rumput yang terlalu cepat sehingga memerlukan penyiraman yang lebih banyak.

Angin juga penting dalam penyebaran benih rumput liar, spora, cendawan, penyebab penyakit, serta bahan lainnya yang dapat berpengaruh buruk terhadap rumput. Bahan polutan dari industri seperti pabrik semen dan sumber lainnya juga terbawa oleh angin, dan ini dapat memperlemah rumput menghadapi stres lingkungan.

Lingkungan Edafik
Masalah pengaruh tanah dan media lainnya terhadap pertumbuhan tanaman dipelajari dalam ilmu yang disebut edafologi. Lingkungan edafik suatu komunitas rumput meliputi bahan sintetik, tanah asli, sisa-sisa bahan organik, atau setiap kombinasi dari bahan-bahan ini. Tanah penting sebagai media tumbuh tanaman, terutama dalam kaitan dengan kesuburannya, hubungan air, pertukaran gas, dan penyangga akar tanaman. Untuk padang golf, khususnya green, tanahnya harus yang tidak mudah memadat akibat lalulintas alat maupun pemain.

Sifat fisik tanah, termasuk tekstur dan strukturnya, secara langsung mempengaruhi aerasi, kelembaban, dan temperatur;serta secara tak langsung mempengaruhi kesuburan dan temperatur; serta secara tak langsung mempengaruhi kesuburan dan aktivitas organisme tanah. Tekstur tanah ditentukan oleh ukuran butiran tanah dan perbandingan relatif butiran-butirannya. Ukuran butiran tanah bervariasi mulai kurang dari 0.002 mm (tanah liat) sampai 2 mm (pasir sangat kasar). Struktur tanah berkenaan dengan susunan butiran-butiran tanah.

Sifat-sifat tanah lainnya yang berkaitan dengan kerapatan, kelembaban, aerasi, temperatur, koloid, pertukaran kation, reaksi tanah dan sifat kimia tanah lainnya rasanya lebih tepat kalau dibahas dalam forum diluar rubrik ini. Namun perlu disampaikan bahwa hal ini penting untuk diketahui seorang superintendent sebagai dasar dalam perhitungan pemupukan, penyiraman, pengolahan tanah, dan praktek-praktek budidaya lainnya yang dapat mengurangi masalah stres yang berhubungan dengan sifat fisik maupun sifat kimia tanah.

Lingkungan biotik yang berkaitan dengan adanya organisme pengganggu sebagian telah penulis sampaikan dalam artikel terdahulu dalam rubrik ini. Sebagian yang lain, misalnya tentang organisme yang menguntungkan bagi rumput dan tentang pengaruh kegiatan manusia diatas hamparan rumput akan penulis sampaikan dalam artikel yang akan datang.

Tidak ada komentar: